Tradisi "Samen" Di MI Hidyatusshibyan 02 Penuh Nuansa Budaya Sunda

CIGOMBONG - Samen (Kenaikan Kelas) bukanlah kata yang asing buat orang sunda, Samen adalah kata yang menggambarkan ketika seluruh siswa merayakan kenaikan kelas dan merayakan kelulusan setelah mereka belajar selama satu tahun. Entah dari mana istilah “samen” yang pasti setiap satu tahun sekali  sekolah di tatar sunda selalu merayakannya. Salah satunya di Selatan Kabupaten Bogor, yaitu di Madrasah Ibtidaiyah yang berlokasi di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong. Untuk pelaksanaan tahun ini terbilang unik, di mana dalam pementasan kreasi seni siswa dalam rangkaian acara perpisahan dan kenaikan kelas,minggu (15/6) hampir seluruh rangkaian acara pementasan bernuansakan budaya sunda.
Samen yang bertema 'Ngabralkeun Nu Rek Amitan Nu Tamat Lalakon Leumpang'. Hadir dalam kegiatan samen tersebut Pengawas Kecamatan Cigombong Cece Anwar SAg, Kepala Madrasah Ibtidayah Hidayatusshibyan 02 Drs H Asep Arifin dan juga seluruh jajaran Dewan Komite Sekolah beserta para orang tua murid dan warga sekitar.

Dari 256 keseluruhan siswa, 150 orang diantarnya atau sekitar 50% siswa ikut terlibat dalam pementasan kreasi seni. Berbagai jenis seni budaya sunda yang dipentaskan oleh para siswa tersebut adalah upacara adat, pencak silat, jaipongan, dan tarian kreasi modern juga lesengan dimana siswa-siswi memperlihatkan kepiawaiannya dalam berpidato dari mulai menggunakan bahasa inggris, bahasa arab, bahasa sunda dan bahasa indonesia sesuai dengan yang di ajarkan oleh guru masing-masing. Dari 38 siswa-siswi kelas VI di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatusshibyan 02 semuanya berhasil lulus.

"Keberhasilan guru dari tingkat kualifikasi dari sepuluh guru, enam diantaranya tersertifikasi, jumlah kelulusan seratus persen lulus," kata Drs H Asep Arifin,  selaku kepala sekolah. (AN/IB)

Bogor24

Baca lebih lanjut untuk mengetahui berita yang berkaitan dengan berita lebih lanjut di bawah ini dengan link terkait.